Pengertian
Minapadi
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Salah satu optimalisasi
potensi lahan sawah irigasi dan meningkatkan pendapatan petani adalah dengan
merekayasa lahan dengan teknologi tepat guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan mengubah strategi pertanian dari sistem monokultur ke sistem
diversifikasi pertanian, misalnya menerapkan teknologi budidaya Mina Padi. Minapadi adalah kegiatan budidaya polikultur tanaman
padi dan ikan dalam satu petakan.
Dengan adanya
pemeliharaan ikan di persawahan selain dapat meningkatkan keragaan hasil
pertanian dan pendapatan petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan
air juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.
Minapadi telah lama dikembangkan di Indonesia, selain menyediakan pangan sumber karbohidrat, teknologi ini juga menyediakan protein sehingga
cukup baik untuk meningkatkan mutu makanan penduduk di pedesaan (Syamsiah et
all. 1988).Dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan
yang cukup tinggi. Keuntungan yang didapat dari usahatani minapadi berupa
peningkatan produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan pestisida, pupuk
anorganik, penyiangan dan pengolahan tanah (Suriapermana, et all.,
1994)
Teknologi minapadi berkembang sejalan dengan
perkembangan kebutuhan dan peluang usaha. Dalam rangka mengoptimalkan kedua
komoditas, maka dikembangkanlah minapadi kolam dalam. Teknologi Minapadi
Kolam Dalam dikembangkan dalam rangka meningkatkan potensi lahan dan
pendapatan. Untuk dapat menganalisis usaha di pertanian tentu yang
diperhitungkan adalah luasan lahan, semakin luas lahan maka produksinya akan
semakin meningkat. Hal berbeda di usaha perikanan yakni satuan kolom. Semakin
dalam volume air pada kolam akan semakin meningkatkan jumlah produksinya,
yang tentu akan berimplikasi pada pendapatan yang diperoleh.
Tujuan
Tujuan dikembangkannya
teknologi minapadi kolam dalam adalah :
·
Meningkatkan potensi lahan sawah
·
Meningkatkan keragaan hasil sawah
·
Pemenuhan persyaratan teknis kedua komoditas
·
Meningkatkan pendapatan
Kontruksi
Wadah
Dalam rangka mengoptimalkan kedua komoditas agar dapat
meningkatkan pendapatan, maka dilakukan perbaikan kontruksi wadah minapadi.
Pada pemeliharaan padi secara umum, satuan luas sangat mempengaruhi produktivitas lahan,
namun demikian pada wadah ikan dapat dioptimalkan volume produksinya dengan
menambah volume kemalir/parit, dengan cara menambah kedalamannya. Semakin dalam
kemalir/parit maka pembudidaya dapat meningkatkan volume produksi ikan, pada
akhirnya berdampak pada pendapatan yang
akan diperoleh.
Pembuatan
Selokan/Kamalir/caren
Pembuatan
selokan/kamalir dimaksudkan untuk melindungi ikan dari :
·
Serangan hama,
seperti burung, ular ataupun musang air
·
Bahaya kekeringan
yang sering disebabkan oleh penguapan air yang tinggi.
·
Meningkatnya
temperatur air karena panasnya sinar matahari.
Selokan/kamalir ini
dapat dibuat melintang atau sejajar dengan galengan. Lebar kamalir disesuaikan
dengan kondisi sawah dan keinginan petani itu sendiri. Hal yang menjadi
pertimbangan adalah semakin volume air diperbesar maka kepadatan ikan yang
dipelihara semakin banyak. Lebar dan kedalaman pematang menjadi kunci
pengoptimalan petakan sawah, untuk meningkatkan volume air. Selama
pemeliharaan, air di dalam kamalir harus selalu dikontrol supaya tidak sampai
kurang.
Beberapa model
kemalir yang dapat di gunakan pada minapadi kolam dalam :
Pembuatan Saluran
Pemasukan dan Pengeluaran Air
Saluran pemasukan
dan pengeluaran air dibuat dengan tujuan untuk mengatur tinggi permukaan air
yang terdapat di sawah agar tidak kekurangan atau berlebihan. Saluran pemasukan
dan pembuangan air dapat dibuat dari bahan bambu atau pipa pralon yang ditanam
pada pematang sawah. Saluran pengeluaran air yang dibuat sebaiknya dua buah,
yaitu berfungsi untuk menguras air yang terdapat dalam kamalir sehingga akan
mempermudah penangkapan ikan pada saat panen dilakukan. Sedangkan saluran pengeluaran
yang lain berfungsi untuk mengatur tinggi air yang diinginkan.
Saluran pemasukan
air yang dibuat cukup satu saja dan harus terletak lebih tinggi dari pada
saluran pengeluaran, agar air yang telah dialirkan tidak mengalir kembali ke
luar. Untuk mencegah masuknya ikan-ikan liar atau sampah dan keluarnya ikan
yang dipelihara, sebaiknya pada saluran pemasukan maupun pengeluaran dipasang
saringan dari anyaman bambu atau kawat kasa.
Pembuatan Bak
Penampungan
Bak penampungan
berguna untuk menampung ikan pada saat dilakukan panen sehingga ikan mudah
ditangkap. Bak penampungan ini sebaiknya dibuat di sekitar saluran pengeluaran.
Ukuran bak tergantung pada sawah yang tersedia sehingga dapat menampung semua
ikan yang dipelihara. Bak penampungan harus lebih dalam daripada kamalir,
sehingga pada saat kamalir kering bak ini masih terisi air untuk menampung
ikan.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah
dimaksudkan untuk menyediakan media yang baik bagi pertumbuhan tanaman padi
maupun organisme makanan ikan.
Tanah mula-mula
dicangkul atau dibajak sampai kedalaman 20 cm, kemudian alirkan air agar tanah
menjadi sedikit becek. Taburkan pupuk urea secara merata ke seluruh permukaan
tanah dengan dosis 100-200 kilogram untuk setiap hektarnya.
Setelah benih padi ditanam, kemudian air dialirkan kembali sampai permukaan air mencapai ketinggian 20 cm, dan dibiarkan selama 4 -7 hari, untuk memberikan kesempatan kepada organisme makanan ikan untuk tumbuh. Setelah 4 -7 hari, benih ikan ditebarkan dengan kepadatan tertentu.
Contoh
SOP Minapadi kolam dalam di BDA Sukamandi
1. Pemilihan Benih
a. Benih padi
·
Varietas : Ciherang (jenis padi inpara)
·
Umur bibit 15-21 hari
b. Benih ikan
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, benih ikan
yang akan ditebarkan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Jenis ikan : Mas, Nila, gurame dan Patin
2. Persemaian
·
Persemaian seluas 5% luas lahan yang akan ditanami.
3. Persiapan Lahan
a. pembersihan lahan dari gulma dan sisa-sisa
tanaman
b. Pengolahan tanah
c. Pembuatan caren
·
Caren berfungsi sebagai tempat pemeliharaan dan pelindungan ikan pada saat
aplikasi pupuk atau pengendalian hama penyakit.
·
Pembuatan caren keliling dengan lebar 5 m dengan kedalaman 1,2 m.
4. Penanaman padi
·
Cara tanam adalah jajar legowo 1: 10 dimana setiap 10 barisan tanam
terdapat 1 lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm
·
Penanaman padi dilaksanakan pada saat bibit berumur 20 hari.
·
Setiap rumpun terdiri dari 2-3 batang.
5. Penebaran benih ikan
1.
Pendederan sebanyak 100 ekor Larva/m2, dengan target
panen 10 gram/ekor. Hal ini dimungkinkan untuk dapat melakukan 2 x pendederan
untuk satu kali musim tanam padi.
2.
Pembesaran sebanyak 20 ekor/m2, target panen disesuaikan kebutuhan
pasar
6.
Pengaturan air
7. Pemupukan
a) Pemupukan
Dasar
·
Takaran pupuk P
dan K : berdasarkan kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan
kandungan P rendah, takaran pupuk : 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status
P tinggi takaran pupuk : 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau
paling lambat pada umur 3 minggu.
·
Pupuk K hanya
diperlukan pada tanah yang mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus
pada saat tanam bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk
dasar atau paling lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
b) Pemupukan
Susulan
Pupuk susulan berupa 50 kg/ha Urea, diberikan 2 minggu
kemudian dengan cara ditebar .
8. Penyiangan gulma
Penyiangan tidak dilakukan
oleh karena gulma hampir tidak ditemukan pada petakan padi, namun demikian
pengontrolan dilakukan secara rutin.
9. Pemeliharaan ikan (pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan hama)
·
Pemberian pakan : setelah 3 hari ikan di petakan sawah atau dilakukan
ketika ikan timbul dipermukaan untuk mencari makan.
·
Jenis pakan : pakan apung T 779 sp, dengan kadar protein 28-32%,
·
Cara pemberian pakan : ad libitum (pemberian pakan dihentikan
setelah ikan berkurang nafsu makannya).
·
Periode pemberian pakan : 3 kali sehari (pagi ± 09.00, Siang ±13.00 dan
sore hari ±16.00 wib)
10. Pengendalian hama dan penyakit
§ membunuh langsung (perburuan)
§ pemasangan jaring sekeliling kolam
§ pemasangan perangkap
§ pemasangan lampu teplok
§ pemberian selter kayu
§ pemasangan jaring pada pintu masuk dan keluar
§ Pestisida digunakan seminimal mungkin.
·
Penyakit adalah terganggunya proses metabolisme
organisme budidaya karena adanya infeksi
micro dan macro-organisme serta kekurangan nutrisi, bahan toksin dan faktor
lingkungan lainnya.
·
Parasit : organisma yang tinggal dan mendapatkan makanan
didalam Luar badan organisma yang lain tanpa memberi faedah kepada organisma
tersebut.
·
Bagaimana Parasit dan Penyakit ikan sampai Di Lingkungan Budidaya ??
·
Penyakit yang disebabkan oleh parasit :
üDisebabkan oleh parasit
protozoa yang dipanggil Ichthyophthirius multifilis. Semua jenis ikan
terutamanya anak-anak ikan. Parasit tersebut menembusi kulit ikan dan memakan
sel-sel tisu dan darah.
Ukuran 0.5 – 1 mm (gambar
oleh DOF Malaysia)
üTanda tanda penyakit
1.
Ikan berenang tanpa arah yang tertentu untuk mengelakkan
parasit tersebut (peringkat Permulaan);
2.
Lapisan luar kulit
menjadi kelabu dan terdapat bintik-bintik putih pada seluruh badan;
3.
Tompok-tompok putih dan pucat pada insang menunjukkan
kerosakkan insang dan menyebabkan ikan sukar untuk bernafas.Ini menyebabkan
ikan timbul kepermukaan untuk bernafas;
4.
Ikan merasa gatal-gatal dan akan mengeselkan badan ditebing
kolam atau sangkar;
5.
Ikan tidak makan (peringkat serius);
6.
Mata menjadi kelabu.
ü Perawatan ;
Trichodina sp. (gambar oleh DOF
Malaysia)
Perawatan
c.
Myxosporidiosis
ü Disebabkan oleh parasit Myxobolus
dan Henneguya. Kedua-dua parasit tersebut terdapat pada insang. Bagi
Myxobolus, ia juga terdapat pada kulit. Parasit ini berbentuk sista
(mengandungi spora-spora ) dan akan pecah apabila matang. Spora-spora akan
dilepaskan ke dalam air dan akan terjangkit.
ü Tanda-tanda penyakit :
1.
Ikan menjadi pucat (serius ). Sista berwarna putih dan
parasit yang bulat (ukuran 2-4 mm) akan dapat dilihat pada insang dan
kadangkala insang menjadi berkolompok;
2.
Kulit ikan menjadi bengkak-bengkak (parasit Myxobolus );
3.
Dalam keadaan biasa, kematian akan berlaku perlahan-lahan.
d.
Dactylogyrosis (penyakit kutu insang)
ü Disebabkan oleh: Parasit Dactylogyrus
Parasit yang matang melekat pada insang bertelur.
Dactylogyrus sp. (gambar oleh DOF
Malaysia)
ü
Tanda-tanda penyakit :
1.
Insang kelihatan berdarah dan berlebihan lendir (peringkat
awal );
2.
dalam keadaan serius filamen insang akan rosak dan operkulum
ikan tidak tertutup dengan sempurna mengakibatkan kesukaran bernafas.
ü Pengobatan
e.
Argulosis (kutu ikan )
ü Disebabkan oleh: Parasit Argulusyang berbentuk piring dan berwarna kehijauan.
Ia berukuran 7mm garis pusat. Argulus dapat dilihat dengan mata. Parasit ini
menyerang bahagian luar badan dengan cara menghisap darah terutmanya bagian
kepala dan sirip ekor.
Argulus sp. (gambar oleh DOF
Malaysia)
ü Tanda-tanda penyakit ;
1.
Ikan menjadi kurus disebabkan kehilangan lendir tubuh kerana
dihisap;
2.
Terdapat kesan-kesan darah ditempat parasit melekat;
3.
Kematian ikan akan terjadi jika bilangan parasit terlalu
tinggi.
ü Pengobatan :
f.
Lernaesis (cacing sauh )
ü Disebabkan oleh: parasit Lernaea
sp. Parasit ini menyeerang bagian permukaan luar badan
ikan dengan menghisap lendir ikan dan
mengakibatkan kerosakan tisu kepala, mata, ekor dan sirip
Lernaea sp. . (gambar oleh DOF
Malaysia)
ü Tanda-tanda penyakit
· terdapat tanda-tanda merah
pada badan;
· Ikan yang kecil selalunya
mati dan ikan yang besar akan mengalami kekurangan berat badan.
· Pengobatan dengan Sodium
klorida (garam) 8,000 – 11,000 ppm Selama 10-15 menit. Sekali pada tiap-tiap
minggu selama4 minggu.
·
Penyakit yang disebabkan oleh endoparasit (parasit Dalaman)
a.
Trematoda Digenetik
Parasit ini menyerang mata dan mengakibatkan
mata menjadi bengkak. Bagian kornea akan kelihatan kelabu tengah. Bintik-bintik
putih kelihatan di bagian pupil, dan menyebabkan ikan tersebut buta
b.
Nematoda dan cestoda
Cacing gelang dan cacing peta
terdapat pada bagian luar perut, otot-otot, usus dan didalam mata; Ikan yang
diserang akan kehilangan berat badan dan kelihatan kurus. Oleh itu, tidak boleh
diginakan sebagai induk; Cacing-cacing ini tidak menyebabkan kematian ikan yang
tinggi dan jika ada kematian tidak serentak
· Penyakit Yang Disebabkan
Oleh Kulat
Penyakit ini terjadi apabila ikan mengalami tekanan (penyakit sekunder )
seperti kesesakan ikan dalam tangki, sangkar atau kolam, kemerosotan mutu air,
luka luka pada badan ikan apabila disebabkan oleh parasit atau kekasaran semasapengendaliannya
Tanda-tanda penyakit
1.saprolelgnia akan kelihatan seperti
kap[as pada badan ikan;
2.Terdapat tanda-tanda kemerahan
disekeliling kulat;
3.
Ia menyerang ditempat-tempat luka ataupun serangan parasit
pada badan ikan dan juga menyerang telur-telur ikan.
4.
Pengobatan dengan Metilin biru 2 ppm Berterusan sehingga
sembuh Potassium permanganate 10 ppm 90 menit.
· Penyakit Yang Disebabkan
Oleh Bakteria
Bakteria terdapat
disekitar sistem perairan. Apabila faktor-faktor tekanan wujud,bakteria akan
menyebabkan penyakit.
Tanda-tanda penyakit :
1. Badan
ikan kemerahan-merahan dan jika penyakit tidak dikawal, tandakemerahan-merahan
akan merebak ke seluruh badan dan menjadi ulser;
2. Ikan
tidak berselera untuk makan;
3. Kadangkala
mata dan perut ikan menjadi bengkak;
4. Kematian
ikan yang disebabkan oleh bakteria adalah tinggi dan serentak
5.
Pengobatan dengan Furanace 0.05ppm sampai sembuh
11. Panen
|
Sabtu, 28 Februari 2015
Mina Padi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
A. PERSEBARAN IKAN SIDAT Ikan sidat merupakan ikan yang mempunyai penyebaran cukup luas. Ikan ini hidup di daerah tropis maup...
-
Budidaya Ikan Sistem Mina Padi Pengertian Minapadi Salah satu optimalisasi potensi lahan sawah irigas...
-
TEKNIS BUDIDAYA NILA Budidaya Ikan Nila sudah banyak dilakukan oleh para petani di negeri ini, walaupun demikian p...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar