Sistem
budidaya ikan dalam kurungan terapung merupakan pengembangan dari metode
budidaya ikan dalam keramba, yaitu jenis keramba di permukaan air. Sistem kurungan
terapung ini sudah berkembang di negara Filipina dan Thailand dan sangat sesuai
untuk dioperasikan di perairan yang agak dalam seperti danau, teluk yang kecil,
waduk/ bendungan, maupun selat-selat yang sempit. Negara kita yang memiliki
banyak perairan seperti di atas, merupakan daerah yang sangat potensial untuk
pengembangan usaha budidaya ikan dengan sistem kurungan terapung ini.
1. Mempermudah
pengawasan terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan, karena ikan dipelihara di
dalam lingkungan terbatas
2. Sistem
budidaya ikan dalam kurungan terapung akan mampu meningktkan produktivitas
perairan, karena pengontrolan terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat
dilakukan lebih teliti.
3. Ikan
akan terhindar dari gangguan hama dan gangguan lain yang sering menimbulkan
kerugian dalam usaha budidaya ikan
4. Sisa
makanan dan kotoran hasil metabolisme akan turun ke dasar perairan dan
meningkatkan kesuburan perairan tersebut sehingga merupakan media yang bak bagi
pertubuhan organisme makanan alamiah yang berguna bagi ikan
5. Keuntungan
yang diperoleh dari usaha budidaya ikan dengan sistem kurungan terapung akan
mampu meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan sehingga kebutuhan gizi keluarga
dapat terpenuhi
6. Mempu
memberikan lapangan pekerjaan baru terutama bagi masyarakat yang tanahnnya
terpaksa digunakan untuk pembangunan waduk/ bendungan
7. Dapat
dilakukan dengan sistem polikultur sehingga produksi ikan yang diperoleh akan
semakin meningkat.
8. Sistem
budidaya ikan dalam kurungan terapung akan memberikan kemudahan pada saat panen
ikan.
Untuk memperoleh hasil yang diinginkan
maka tentu harus ditentukan lokasi yang tepat untuk pengoperasian budidaya ikan
dalam kurungan terapung ini. Adapaun syarat-syarat lokasinya adalah sebagai
berikut ;
1.
Kondisi lingkungan perairan dipilih yang jernih
agar sinar matahari bisa menembus hingga ke dalam perairan
2.
Banyak mengandung organisme makanan alami untuk
ikan
3.
Arusnya tidak terlalu deras sehingga suplai
oksigen tetap terjaga dan sisa makanan dan hasil metabolisme ikan akan segera
terbuang
4.
Mempunyai sirkulasi air yang cukup baik
5.
Letaknya jauh dari pusat kegiatan manusia
6.
Dasar perairan dipilih yang berlumpur untuk
memudahkan pemasangan tiang pancang
7.
Lokasinya terlindung dari hembusan angin yang
sangat kencang
8.
Sekitar lokasi sebaiknya terdapat tanaman untuk pelindung
dari hembusan angin yang kencang dan juga sebagai peneduh.
Bahan utama
untuk pembuatan kurungan adalah sebagai berikut ;
1.
Kayu atau bambu untuk membuat kerangka kurungan
terapung
2.
Pelampung yang terbuat dari drum, busa plastik,
kayu atau bambu
3.
Jaring dari bahan sintetis
4.
Tali pengikat
5.
Pemberat yang terbuat dari bahan semen, batu atau
besi
6.
Jangkar yang terbuat dari besi.
Yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan kurungan terapung adalah kedalaman perairan. Semakin
dalam perairan maka semakin besar pula kurungan terapung yang bisa dibuat namun
ukuran ideal ukuran kurungan jaring terapung adalah antara 3 – 5 meter. Kantong
jaring dengan ukuran demikian sudah cukup memberikan perlindungan pada ikan
terhdap pengaruh panasnya sinar matahari dan gangguan hewan pemangsa sperti
burung.
Jenis ikan
yang dibudidayakan dalam kurungan jaring apung ini adalah ikan bandeng, lele,
ikan mas, ikan nila, ikan mujahir. Benih ikan yang digunakan sebaiknya berasal
dari balai pembenihan sehingga berkualitas unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar