Rabu, 12 Desember 2018

Budidaya Ikan Sistem Air Deras Dalam Parit




                Sistem budidaya ikan sistem air deras dengan menggunakan parit adalah budidaya ikan dengan memanfaatkan parit atau saluran air untuk usaha budidaya tanpa mengurangi fungsi parit atau saluran air. Sistem ini telah berkembang dengan pesat, karena biaya pelaksanannya relatif murah dan cukup banyak tersedia parit atau salurn air yang dapat dipergunakan untuk usaha ini.
                Selain biayanya murah, budidaya ikan dalam parit dapat memberikan beberapa keuntungan bagi pembudidaya ikan karena :
1.       Biaya pelaksanaan relatif murah dan produksinya cukup tinggi
2.       Keuntungan yang diperoleh akan meningkatkan kemampuan keluarga pembudidaya untuk memenuhi kebutuhan gizi
3.       Sekat yang berfungsi sebagai pembatas ruang gerak ikan, secara tidak langsung akan menahan sampah yang terdapat di parit atau saluran air sehingga mudah dibersihkan
4.       Sisa-sisa makanan dan kotoran hasil metabolismeakan segera terbuang dan terurai menjadi unsur-unsur yang dapat berguna bagi pertumbuhan tanaman
5.       Karena prinsipnya sama dengan sistem kolam air deras, kaka ikan dapat dipelihara dengan tingkat kepadatan tinggi.
Parit atau saluran air yang cocok untuk usaha budidaya ikan mempunyai debit air 100 – 125 liter setiap detiknya. Sedangkan kedalaman air tidak kurang dari 40 cm dan tidak lebih dari 1 meter. Akan tetapi, seandainya tidak tersedia parit ataupun saluran air yang memenuhi syarat seperti di ats maka dapt juga dipergunakan parit atau saluran lain, akan tetapi tentu saja hasilnya akan sedikit berbeda.
Bahan utama yang dibutuhkan dalam usaha budidaya ikan dalam parit adalah kayu, bambu dan jaring kawat. Kau yang digunakan tidak perlu mahal tetapi harus cukup tahan bila direndam dalam air. Umumnya kayu yang digunakan adalah jenis kayu albasia dengan ukuran panjang 3 meter, lebar 7 cm dan tebal 7 cm. sedangkan bambu yang digunakan pilihlah bambu yang sudah tua, lurus dan cukup panjang ruasnya. Sedangkan ukuran bambu yang digunakan adalah 70 – 100 cm dan lebar 5 cm. Untuk mata jaring yang digunakan mata jaringnya disesuaikan dengan besar kecilnya benih ikan yang akan digunakan.

Jenis ikan yang dapat dipelihara dalam parit antara lain ikan nila, ikan mas, mujahir dan sebagainya. Ikan-ikan ini dapat dibudidayakan secara monokultur dan polikultur. Untuk kepadatan benih ikan yang ditebarkan akan mempengaruhi produksi ikan yang dihasilkan. Jika kepadatan terlalu rendah makan produksi akan rendah meskipun ukuran dari setiap ekornya relatif besar. Sedangkan bila benih yang ditebarkan terlalu padat maka ukuran setiap ekor ikan menjadi kecil meskipun produksinya secara total akan lebih tinggi.
Untuk pakan tambahan yang diberikan bisa diberikan pellet, daun singkong, dan daun-daunan lain yang disukai oleh ikan. Pemberian pakan diberikan sebnayk 4 kali dalam sehari yaitu pukul 06.00, 10.00, 14.00 dan 18.00. jumlah yang diberikan adalah 3 – 6 persen dari total biomassa ikan. Pemberian pakan ditebar pda pintupemasukan air. Ini dimaksudkan agar ikan mempunyai kesempatan memakan makanan sebelum pakan hanyut oleh aliran air.
Panen ikan dapat dilakukan apabila telah mencapai ukuran tertentu yang diinginkan. Biasanya lama pemeliharaan adalah 3 – 6 bula. Lama pemeliharaan juga tergantung darijenis ikan yang dibudayakan. Pemanenan bisa dilakukan dengan menggiring ikan ke suatu tempat agar mudah ditangkap. Penggiringan dapat dilakukan sesuai dengan arah lebar parit atau saluran. Panen ikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sewaktu temperatur masih rendah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUDIDAYA IKAN SISTEM KARAMBA