Sabtu, 28 Februari 2015

Budidaya Lele Kolam Terpal

BUDIDAYA LELE KOLAM TERPAL




Pendahuluan
Beternak lele banyak manfaat yang bisa diambil baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat secara langsung yaitu dikonsumsi dagingnya untuk menambah masukan gizi  keluarga,  sedangkan manfaat tidak langsungnya yaitu dapat menambah pemenuhan kebutuhan ekonomi  keluarga.
            Budidaya lele ini, tidak memerlukan ketersediaan lahan yang luas serta kebutuhan air yang banyak, semua hanya menggunakan sumber daya alam sisa, maka petani bisa melakukan usaha ini diluar kesibukan sebagai petani sekaligus merupakan kegiatan sambilan yang produktif.
Usaha budidaya di kolam terpal di lahan pekarangan tidak banyak membutuhkan waktu, sehingga bisa sebagai kegiatan sampingan bagi ibu rumah tangga maupun pekerja lainnya. Disamping itu juga kegiatan budidaya ini tidak rumit, sehingga mudah dipelajari dan dipraktekkan namun tetap memerlukan ketelatenan untuk pemeliharaanya.

Kolam Terpal          
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. 
Keuntungan dari kolam terpal adalah :
·      Terhindar dari pemangsa ikan liar
·      Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk  memudahkan pergantian air maupun panen dan  mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
·      Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro
·      Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih.

Pemilihan Lokasi
·      Terbuka dan terkena sinar matahari
·      Mudah mendapatkan sumber air
·      Mudah dilakukan pembuangan air
·      Lingkungan bersih jauh dari TPA

Tipe-tipe Kolam Terpal
1.  Diatas Tanah dengan Rangka Bambu




2.  Didalam tanah Keseluruhan



3.  Ditanam dalam tanah setengahnya






Pengisian Air dan Bibit
·      Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Air yang telah diisi dibiarkan selama 5 – 7 hari
·      Siapkan bibit dengan kepadatan 100-200 ekor/m2. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pelet butiran (F 99), hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberiaan makan, agar tidak terjadi banyak kematian . Bibit yang baru dibeli dilakukan Aklimatisasi dengan cara dimasukan kedalam ember kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut dilakukan hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu air di dalam kolam

Pemberian Pakan yang Tepat
·      Pemberian pakan 2 – 3 kali sehari
·      Jumlah yang diberikan sebanyak  3-4 %     dari total biomassa
·      Hindari pemberian pakan yang berlebihan karena sisa pakan dan kotoran di dasar kolam merupakan pemicu timbulnya penyakit.
·  Berikan pakan tambahan sebagai camilan dengan bahan-bahan lokal yang tersedia seperti bekicot, keong, daun keladi, tumbuhan azolla dll.
Panen
·      Panen dilakukan setelah ukuran lele 8-10 ekor/kg
·      Panen dilakukan dengan :
·      panen sebagian, dipilih yg sdh ukuran konsumsi, panen total, mengambil semua ikan 

1 komentar:

  1. Produk kami mencakup terpal plastik siap pakai, terpaulin, cover truk, cover kapal, cover mesin, tenda cafe, tenda kerucut / tenda sarnavil, tenda peleton / tenda penampungan, tenda lipat, jaring anggrek, polynet, waring, tambang PE / PP, plastik cor, kantung jenazah, dsb-nya.

    Untuk informasi
    Bisa email ke tommyindoterpal@gmail.com
    Mobile:0813-8061-3685

    BalasHapus

BUDIDAYA IKAN SISTEM KARAMBA