Azolla tumbuhan paku
air, banyak terdapat di sawah, sungai, rawa, danau. Tumbuhan ini mengapung di
atas air, baru pada tahun 1970-an di budidayakan dan di manfaatkan secara
besar-besaran untuk pupuk maupun pakan ternak, unggas dan ikan.
Azolla mampu menambat nitrogen dari udara, kandungan nitrogen azolla antara 3-5% dari berat kering atau senilai 22-37% protein. Karena tidak mengandung racun, maka bisa di konsumsi, bahkan dapat di gunakan untuk pemurniaan air dan menekan pertumbuhan nyamuk. Azolla dapat di buat menjadi tepung Azolla untuk campuran pakan ayam, itik, ikan dan ruminansia.
Jenis Azolla banyak sekali, tapi yang sering di gunakan Azolla pinnata dan Azolla microphylla
Azolla mampu menambat nitrogen dari udara, kandungan nitrogen azolla antara 3-5% dari berat kering atau senilai 22-37% protein. Karena tidak mengandung racun, maka bisa di konsumsi, bahkan dapat di gunakan untuk pemurniaan air dan menekan pertumbuhan nyamuk. Azolla dapat di buat menjadi tepung Azolla untuk campuran pakan ayam, itik, ikan dan ruminansia.
Jenis Azolla banyak sekali, tapi yang sering di gunakan Azolla pinnata dan Azolla microphylla
11. Azolla pinnata
Tanaman
Azolla memiliki slender, sedikit cabang, seperti layaknya daun yang panjangnya
hanya 1 mm. Setiap tanaman terdiri dari moss dengan slender yang mengambang di
permukaan air, akar pendulum yang terletak di bawahnya.Tanaman ini cenderung
mengelompok bersama-sama dan sering membentuk “compact mats di permukaan air.
Jika tumbuh di daerah yang cukup cahaya, Azolla dapat memproduksi reddish anthocyanin di daun berbeda
dengan bright green carpets of duckweed dan filamentous green algae. Beberapa tanaman Azolla mengambang di
permukaan air.Azolla mengembangkan hubungan simbiose dengan Blue Green Agae
(BGA), Anabaena azollae. Tanaman azolla merupakan sejenis pakuan air
terdiri dari batang utama yang tumbuh di permukaan air dengan daun alternate
dan perakaran adventif teratur sepanjang interval batang. Akar sekunder
tumbuh dan berkembang dekat axil daun tertentu.
2. Azolla
microphylla
Bentuk Azolla adalah sudut
segitiga polygonal dan mengambang di permukaan air secara individu atau
bergerombol. Diameter tanaman berkisar antara 0,3 – 1 inchi (1-2,5 cm) bagi
spesies kecil seperti Azolla pinnata, sampai 6 inchi (15 cm) atau lebih bagi Azolla nilotica, Azolla filiculoides yang di kembangkan di Hawai awal abad ke-20. Lingkungan
ideal bagi Azolla adalah
kolam-kolam berisi air segar atau daerah berair/lembab berlumpur.
Azolla ini dapat di
kembangbiakan di sawah. Takaran pemupukan 0,5kg/meter dan SP-36 : 3
gram/meter , perkembangan sangat cepat sekali. Penebaran bibit 200 gram/ meter,
dalam jangka 4 – 7 hari dapat memanen 10 kg Azolla segar
Kandungan Unsur Hara Azolla |
Unsur
|
Kandungan (%)
|
Abu
Lemak kasar Protein kasar Nitrogen
Fosfor
Kalium Pati
Magnesium
Mangan Zat Besi Gula terlarut
Kalsium
Serat kasar
Klorofil
|
10,5
3,3 24 – 30
4,5
0,5 - 0,9
2,0 - 4,5 6,54 0,5 - 0,6 0,11 – 0,16 0,06 – 0,26 3,5 0,4 – 1,0 9,1 0,34 – 0,55 |
Sumber : Dr Ir Maftuchah,MP
Manfaat Tanaman Azolla antara lain :
1.
Pengganti Urea
Pemanfaatan Azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (Azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5 %, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 % dan Kalium (K) 2 - 4,5 %. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 %, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 %, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 % dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 %.
Pemanfaatan Azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (Azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5 %, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 % dan Kalium (K) 2 - 4,5 %. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 %, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 %, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 % dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 %.
Berdasarkan komposisi
kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah,
setiap hektar areal memerlukan Azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau
6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 %) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering.
Bila Azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah
itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan,
karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung Azolla langsung
dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea.
Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, Azolla mensubstitusi-kan 1/4 - 1/3 dosis
pemupukan.
Dibanding pupuk buatan,
Azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, karena
Azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
2.
Untuk media tanam
Penggunaan azolla sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, Azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos Azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Penggunaan azolla sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, Azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos Azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Untuk membuat kompos
Azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran Panjang x Lebar x Dalam = 3 x 2 x 2 meter.
Kemudian Azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian Azolla
dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 %, Azolla yang sudah
terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam
kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
3.
Pakan ternak dan ikan
Selain untuk pupuk dan media tanam, Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi Azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein mencapai 31,25 %, lemak 7,5 %, karbohidrat 6,5 %, gula terlarut 3,5 % dan serat kasar 13 %.
Selain untuk pupuk dan media tanam, Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi Azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein mencapai 31,25 %, lemak 7,5 %, karbohidrat 6,5 %, gula terlarut 3,5 % dan serat kasar 13 %.
Bila digunakan untuk
pakan itik, penggunaan Azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu)
dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran
Azolla 15 % ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik.
Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran Azolla ini dengan lahapnya.
Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini berarti
penggunaan Azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja
hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian
pakan itik.
Sama seperti untuk itik,
bila akan dimanfaatkan untuk pakan ikan, Azolla bisa diberikan secara langsung
dalam keadaan segar. Boleh juga dengan mengolahnya terlebih dulu menjadi
tepung. Tepung Azolla ini, selanjutnya digunakan sebagai bahan campuran untuk
membuat pakan buatan (pelet) untuk ikan.Berdasarkan kaji terap di lapangan,
dalam keadaan segar Azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila
dan karper. Dengan pemberian pakan berupa Azolla, terbukti ikan tetap bisa
tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa
pelet. Di saat harga pupuk, pakan ternak dan ikan mahal seperti belakangan ini,
tak ada salahnya bila Azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan yang
secara finansial cukup menguntungkan. Baik digunakan sendiri secara langsung
atau untuk dibisniskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar