Selasa, 09 Oktober 2018

INTENSIFIKASI BUDIDAYA PERIKANAN


                Pertambahan jumlah penduduk dewasa ini membawa dampak yang cukup luas di berbagai segi kehidupan manusia diantaranya kebutuhan tempat tinggal, lapangan pekerjaan dan kebutuhan pangan. Kebutuhan bahan pangan tidak hanya menuntut ketersediaan bahan pangan saja akan tetapi juga harus diimbangi dengan peningkatan di bidang gizi. Upaya peningkatan produksi pangan telah banyak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Salah satu cara yang bisa menjawab tuntutan kebutuhan gizi itu adalah dengan mengembangkan usaha budidaya ikan baik di kolam sawah, sitem mina padi maupun dengan kolam terpal memanfaatkan lahan pekarangan.
                Budidaya ikan sudah sejak lama dikenal masyarakat namun metode yang digunakan masih bersifat tradisional dan sederhana.  Untuk meningkatkan produksi ikan maka perlu dilakukan pengembangan di bidang metode budidaya ikan. Budidaya ikan adalah usaha memelihara ikan dengan cara memasukkan ikan ke dalam tempat dengan kondisi tertentu atau dengan cara menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi ikan. Secara sederhana kegiatan budidaya ikan dapat digabarkan sebagai berikut ;





Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa dengan metode budidaya tertentu, benih ikan yang ditebarkan di kolam dan diberi makanan akan tumbuh, dipanen dan dipasarkan. Makanan yang diberikan bisa berupa pakan buatan yang disusun dengan komposisi tertentu atau makanan alamiah yang dapat diproduksi oleh kolam sendiri dengan pemupukan. Pemberian pakan buatan dapat mengakibatkan timbunan sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme di dasar kolam. Dalam jumlah kecil timbunan tersebut masih bisa diurai oleh mikroorganisme di dasar kolam dan bisa menghasilkan pupuk untuk pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan. Akan tetapi dalam jumlah yang berlebihan sisa pakan dan sisa metabolisme di dasar kolam akan dapat menurunkan kualitas air dan bahkan bisa menimbulkan adanya keracunan dalam kolam karena gas-gas yang dihasilkan oleh proses pembusukan. Proses pembusukan di dalam kolam membutuhkan oksigen dalam jumlah cukup besar. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya persediaan oksigen dalam kolam sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan ikan.
                Banyak pembudidaya ikan pemula yang masih menggunakan metode konvensional mengeluh karena tingkat kematian ikan yang cukup tinggi. Mereka tidak mengetahui penyebab terjadinya kematian ikan tersebut karena belum paham prinsip-prinsip dasar budidaya ikan dan belum mengerti prinsip-prinsip mana yang dapat membantu mengatasi keadaan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan pengembangan dan penguasaan pengetahuan di didang budidaya ikan. Adapun pengetahuan yang perlu dikembangkan dan dikuasai untuk meningkatkan produksi ikan di kolam adalah sebagi berikut ; 
       1.  Perbaikan genetis terhadap ikan yang dibudidayakan untuk memperoleh keturunan ikan dengan 
           kriteria tertentu. Meskipun belum berkembang, menurut beberapa penelitian cara ini dapat 
           memberikan masa depan yang cerah bagi peningkatan produksi ikan.
       2.  Perbaikan metode budidaya ikan untuk menciptakan kondisi lingkungan alam yang     
           memungkinkan ikan mempunyai daya tahan hidup yang tinggi dan dapat tumbuh dengan baik.
       3.   Aspek sosial ekonomi dari penduduk dikaikan dengan usaha budidaya ikan. Perlu dihindari 
           budidaya ikan yang tidak memenuhi syarat baik secara sosial maupun secara ekonomis.
Peningkatan produksi ikan dapat dicapai dengan metode budidaya ekstensif dan dapat juga dengan metode budidaya intensif. Dari pengalaman nampak bahwa demi peningkatan produksi ikan dengan metode intensif lebih berhasil. Dibandingkan dengan budidaya ikan secara ekstensif, budidaya ikan secara intensif lebih menguntungkan karena ;
1.       Metode budidaya intensif dapat dilakukan pada lahan yang sempit dan hasil produksi ikan tinggi. Dengan metode ini efisiensi penggunaan lahan per satuan luas akan lebih meningkat.
2.       Kualitas dan kuantitas air selalu terjaga sehingga ikan dapat tumbuh dengan cepat.
3.      Karena ikan mempunyai pertumbuhan yang cepat. Waktu pemeliharaan akan lebih singkat dan frekuensi budidaya dapat ditingkatkan.
Untuk dapat melaksanakan usaha budidaya ikan dengan baik, maka perlu diperhatiakn beberapa ketentuan  berikut ini :
1.   Pemilihan tempat dan kondisi lingkungan didasarkan pada jenis, topografi, kualitas dan kuantitas air, serta temperatur air.
2.    Perencanaan usaha budidaya ikan meliputi ukuran unit usaha, penyediaan air dan sistem pengeringan.
3.   Perencanaan pembuatan kolam didasarkan pada ukuran kolam budidaya, bentuk kolam, kedalaman kolam dan bahan pembuatan kolam.
4.     Perencanaan metode budidaya didasarkan pada pertimbangan biologis dan ekonomis, cara pengelolaan dan rencana tahunan.
Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di atas, diaharapkan usaha budidaya ikan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUDIDAYA IKAN SISTEM KARAMBA