Pertambahan
jumlah penduduk dewasa ini membawa dampak yang cukup luas di berbagai segi
kehidupan manusia diantaranya kebutuhan tempat tinggal, lapangan pekerjaan dan
kebutuhan pangan. Kebutuhan bahan pangan tidak hanya menuntut ketersediaan
bahan pangan saja akan tetapi juga harus diimbangi dengan peningkatan di bidang
gizi. Upaya peningkatan produksi pangan telah banyak dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan tersebut. Salah satu cara yang bisa menjawab tuntutan
kebutuhan gizi itu adalah dengan mengembangkan usaha budidaya ikan baik di
kolam sawah, sitem mina padi maupun dengan kolam terpal memanfaatkan lahan
pekarangan.
Budidaya
ikan sudah sejak lama dikenal masyarakat namun metode yang digunakan masih
bersifat tradisional dan sederhana. Untuk
meningkatkan produksi ikan maka perlu dilakukan pengembangan di bidang metode
budidaya ikan. Budidaya ikan adalah usaha memelihara ikan dengan cara
memasukkan ikan ke dalam tempat dengan kondisi tertentu atau dengan cara
menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi ikan. Secara sederhana kegiatan
budidaya ikan dapat digabarkan sebagai berikut ;
Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa dengan metode
budidaya tertentu, benih ikan yang ditebarkan di kolam dan diberi makanan akan
tumbuh, dipanen dan dipasarkan. Makanan yang diberikan bisa berupa pakan buatan
yang disusun dengan komposisi tertentu atau makanan alamiah yang dapat
diproduksi oleh kolam sendiri dengan pemupukan. Pemberian pakan buatan dapat
mengakibatkan timbunan sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme di dasar
kolam. Dalam jumlah kecil timbunan tersebut masih bisa diurai oleh
mikroorganisme di dasar kolam dan bisa menghasilkan pupuk untuk pertumbuhan
plankton sebagai pakan alami ikan. Akan tetapi dalam jumlah yang berlebihan
sisa pakan dan sisa metabolisme di dasar kolam akan dapat menurunkan kualitas
air dan bahkan bisa menimbulkan adanya keracunan dalam kolam karena gas-gas
yang dihasilkan oleh proses pembusukan. Proses pembusukan di dalam kolam
membutuhkan oksigen dalam jumlah cukup besar. Hal ini akan mengakibatkan
berkurangnya persediaan oksigen dalam kolam sehingga akan mempengaruhi
pertumbuhan ikan.
Banyak
pembudidaya ikan pemula yang masih menggunakan metode konvensional mengeluh
karena tingkat kematian ikan yang cukup tinggi. Mereka tidak mengetahui
penyebab terjadinya kematian ikan tersebut karena belum paham prinsip-prinsip
dasar budidaya ikan dan belum mengerti prinsip-prinsip mana yang dapat membantu
mengatasi keadaan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan
pengembangan dan penguasaan pengetahuan di didang budidaya ikan. Adapun
pengetahuan yang perlu dikembangkan dan dikuasai untuk meningkatkan produksi
ikan di kolam adalah sebagi berikut ;
1. Perbaikan
genetis terhadap ikan yang dibudidayakan untuk memperoleh keturunan ikan dengan
kriteria tertentu. Meskipun belum berkembang, menurut beberapa penelitian cara
ini dapat
memberikan masa depan yang cerah bagi peningkatan produksi ikan.
2. Perbaikan metode budidaya ikan untuk menciptakan
kondisi lingkungan alam yang
memungkinkan ikan mempunyai daya tahan hidup yang
tinggi dan dapat tumbuh dengan baik.
3. Aspek sosial ekonomi dari penduduk dikaikan
dengan usaha budidaya ikan. Perlu dihindari
budidaya ikan yang tidak memenuhi
syarat baik secara sosial maupun secara ekonomis.
Peningkatan produksi ikan dapat
dicapai dengan metode budidaya ekstensif dan dapat juga dengan metode budidaya
intensif. Dari pengalaman nampak bahwa demi peningkatan produksi ikan dengan
metode intensif lebih berhasil. Dibandingkan dengan budidaya ikan secara
ekstensif, budidaya ikan secara intensif lebih menguntungkan karena ;
1.
Metode budidaya intensif dapat dilakukan pada
lahan yang sempit dan hasil produksi ikan tinggi. Dengan metode ini efisiensi
penggunaan lahan per satuan luas akan lebih meningkat.
2.
Kualitas dan kuantitas air selalu terjaga
sehingga ikan dapat tumbuh dengan cepat.
3. Karena ikan mempunyai pertumbuhan yang cepat. Waktu
pemeliharaan akan lebih singkat dan frekuensi budidaya dapat ditingkatkan.
Untuk dapat melaksanakan usaha
budidaya ikan dengan baik, maka perlu diperhatiakn beberapa ketentuan berikut ini :
1. Pemilihan tempat dan kondisi lingkungan
didasarkan pada jenis, topografi, kualitas dan kuantitas air, serta temperatur
air.
2. Perencanaan usaha budidaya ikan meliputi ukuran
unit usaha, penyediaan air dan sistem pengeringan.
3. Perencanaan pembuatan kolam didasarkan pada
ukuran kolam budidaya, bentuk kolam, kedalaman kolam dan bahan pembuatan kolam.
4. Perencanaan metode budidaya didasarkan pada
pertimbangan biologis dan ekonomis, cara pengelolaan dan rencana tahunan.
Dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan di atas, diaharapkan usaha budidaya ikan dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar