Pemijahan (pembenihan) adalah proses
pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang
diikuti oleh pertemuan/pembuahan keduanya. Pemijahan merupakan satu tahapan
penting dalam kehidupan ikan untuk mempertahankan kehidupannya, sehingga untuk
pemijahan ini perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati.
Usaha pembenihan merupakan kegiatan budidaya untuk
menghasilakan benih lele yang siap untu ditebar atau dibesarkan. Adapun
kegiatan yang dilakukan meliputi pemijahan induk, penetasan telur dan
pemeliharaan burayak hingga benih lele siap tebar untuk dibesarkan.
Benih lele siap tebar umumya dalam bentuk gelondongan,
yaitu berumur 1 – 2 bulan yang selanjutnya dipelihara melalui usaha pembesaran
hingga siap dikonsumsi. Biasanya, ukuran benih gelondongan dibagi menjadi
beberapa ukuran, misalnya ukuran 2 -3 cm, 3 – 5 cm, 4 – 6 cm, 5 – 7 cm dll.
Dari waktu ke waktu permintaan benih lele siap tebar
semakin meningkat. Selain dibesarkan, benih lele juga bisa digunakan sebagai
pakan ikan hias atau pakan hewan peliharaan seperti kura-kura dan ular. Usaha pembenihan lele relatif lebih cepat
menghasilkan keuntungan, karena pembudidaya bisa menjual ikan dalam usia yang
relatif sangat singkat, yaitu pada usia 21 – 30 hari. Namun usaha ini cukup
riskan, karena tingkat kematian ikan sejak menetas hingga menjadi bibit siap
tebar atau gelondongan cukup tinggi.
Untuk menyiasati usaha ini, diperlukan peralatan
pendukung yang bisa meningkatkan kemampuan hidup benih. Peralatan yang bisa
digunakan berupa aerator atau alat penghasil gelembung oksigen.
A.
MEMPEROLEH INDUK LELE UNGGUL
Faktor kunci lain budidaya
lele terletak pada indukan. Jika induk tidak berkualitas atau tidak unggul,
usaha budidaya yang dilakoni juga akan tidak maksimal. Selain produksi telurnya
rendah, tingkat pertumbuhan bibit yang dihasilkan tidak akan optimal.
Induk lele unggul harus
berasal dari indukan yang unggul pula. Induk unggul ini memangsu dah
dipersiapkan sejak awal, darip emijahan, penetasan, hingga pemeliharaannya.
Ketika masih berupa bibit, calon indukan ini diseleksi melalui beberapa kali
proes penyaringan, sehingga diperoleh bibit unggul dengan kondisi fisik yang
lebih baik dan badannya lebih bongsor jika dibanding dengan saudara
sepenetasannya.
Metode seleksi induk yang digunakan ada 2 macam :
1. Metode seleksi massa
Seleksi massa maupun individu merupakan
seleksi terhadap keturunan hasil pemijahan induk yang mempunyai fenotif yang
baik. Sifat-sifat yang diseleksi meliputi bobot/ukuran, keragaman luar,
pigmentasi, keadaan fisik, ketahanan terhadap lingkungan dan penyakit.
Kemungkinan kesalahan dalam memperoleh sifat yang diharapkan sangat besar,
karena genotif dari ikan yang diseleksi diketahui.
2.
Metode
seleksi famili
Seleksi ini dilakukan untuk memperoleh
beberapa famili yang merupakan keturunan dari pasangan-pasangan induk atau
kelompok pasangan dalam jumlah kecil yang merupakan hasil seleksi terbaik dari
sifat yang dikehendaki. Intensitas seleksi famili lebih kecil dari pada seleksi
massa, karena hanya akan disisihkan beberapa ikan yang terbaik saja untuk
dijadikan induk.
Berdasarkan
kedua metode seleksi tersebut, maka untuk induk ikan lele dapat kita pilih
menurut :
1.
Pertumbuhan
cepat bila dibandingkan dengan yang lain dari satu famili (satu
induk/pemijahan)
2.
Tidak
pernah stress berat pada masa
pemeliharaan.
3.
Sehat,
tidak cacat, lincah,
warna kulit punggung coklat kehitaman dan mengkilat apabila terkena sinar
matahari.
4.
Induk
jantan dan betina tidak dari satu famili (menghindari in breeding).
5. Berumur kurang lebih 1 tahun atau
8-10 bulan pemeliharaan di kolam dengan berat kurang lebih 500 gram atau lebih,
panjang tubuh 20-25 cm atau lebih.
Guna menghindari inbreeding sebaiknya calon induk dapat
kita ambil dari beberapa petani pembudi daya ikan lele yang telah kita pantau
sebelumnya. Untuk membedakan antara ikan lele jantan dan betina dapat kita
lihat dari warna tubuh, alat kelamin, bentuk kepala, perut, postur tubuh maupun
gerakannya.
B.
MENENTUKAN INDUK JANTAN DAN
BETINA
Lele yang akan dijadikan induk
sebaiknya telah berumur 1 tahun. Bila dirawat dengan baik, lele yang berumur 1
tahun dapat mencapai ukuran sebesar lengan orang dewasa.
Gambar induk lele betina (no.1) dan induk lele jantan (no. 2)
Ciri-ciri induk lele betina yang baik,
antara lain :
v Bentuk tubuh
kekar dg kepala lbh besar , mulut membulat, dan perut lebar
v Minimal
berumur 18 bln
v Responsif thd
pakan, tahan penyakit, gerakan lamban, jinak dan cepat tumbuh
v Warna kulit
agalebih gelap
dari biasanya.
v Alat kelamin
berbentuk oval, berwarna kemerahan dan lubangnya agak lebar
v Perut membesar
ke arah anus dan bila diraba terasa empuk
Ciri-ciri induk lele jantan yang baik,
antara lain :
v Bentuk tubuh kekar, mulut
membulat, berwana cerah, dan kepala lebih kecil dari betina.
v Minimal berumur 8 bulan dengan
berat rata-rata 500-1000 gr per ekor.
v Responsif terhadap pakan,
tahan penyakit, gerakan lincah, jinak dan cepat tumbuh.
v Kulit lebih halus dibanding
dengan betina.
v Alat kelamin menonjol,
memanjang ke arah belakang dan berwarna kemerahan.
v Bukan satu keturunan dengan
betina.
v Bila diurut
keluar sperma, warna putih bening agak kental
C.
PERAWATAN CALON INDUK
Lele yang akan dipijahkan harus diperhatikan nutrisinya.
Pemberian pakan berkualitas akan mempercepat kematangan telur, meningkatkan
daya tetas dan kelangsungan hidup benih. Selain itu, pengelolaan kualitas air
kolam juga perlu diperhatikan dengan baik karena juga berpengaruh terhadap
pembentukan dan pematangan telur pada induk lele.
Selama perawatan induk lele diberi pakan yang mengandung
protein tinggi, seperti daging bekicot, ayam, isi perut ikan, katak sawah atau pakan buatan berupa pelet
dengan kadar protein yang relatif tinggi, yaitu sekitar 60%. Cacing sutera
kurang baik untuk pakan induk lele, karena kandungan lemaknya cukup tinggi.
Sebaiknya, pemberian cacing sitera harus sudah dihentikan seminggu menjelang
masa pemijahan. Pakan diberikan pada pagi dan sore hari dengan jumlah yang
cukup. Untuk mempercepat pematangan gonad bisa diberikan suplemen tambahan
berupa vitamin e. Kini sudah tersedia suplemen vitamin e berupa ovagrow.
Agar induk lele
sehat dan terhindar dari penyakit, kebersihan air kolam harus tetap dijaga.
Ganti dan tambah air kolam secara berkala. Namun, air tidak boleh jernih,
karena bisa menyebabkan lele memijah sendiri. Jadi usahakan kondisi air tetap
keruh, tetapi bersih.
D. CIRI-CIRI INDUK LELE SIAP PIJAH
Lele siap pijah atau matang gonad biasanya ditandai
dengan beberapa ciri, seperti mulai
berpasangan dan saling mengejar antara jantan dan betina. Induk betina siap
pijah ditandai dengan perut yang membesar (gendut) dan bila perutnya diraba
terasa lembek. Selain itu, duburnya mulai berwarna kemerahan dan agak menonjol.
Kriteria kualitatif induk lele jantan :
- Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan
ikan lele betina.
- Warna kulit dada indukan jantan agak tua bila
dibanding indukan betina.
- Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah
belakang, terletak di belakang anus. Lele jantan yang sudah matang gonad
ditandai dengan warna alat kelamin kemerahan dan meruncing serta
panjanganya sudah melampui pangkal sirip ekor
- Gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala
pendek dan agak gepeng
- Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal
bila dibanding indukan ikan lele betina.
- Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor
indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental
(spermatozoa+mani).
- Kulit lele jantan lebih halus dibanding betina.
Kriteria
kualitatif induk lele betina :
- Kepalanya lebih besar dibanding induk lele
jantan.
- Warna kulit dada agak terang.
- Kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna
kemerahan, lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus.
- Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak
cembung.
- Perutnya lebih gembung dan lunak.
- Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor
indukan betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).
- Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
Sementara
itu, induk jantan yang siap kawin
dicirikan dengan bentuk perut yang ramping, bila
diurut pelan akan keluar cairan putih (sperma). Jika tanda-tanda seperti
diatas telah kelihatan, sebaiknya induk lele tersebut segera dipinjahkan ke
kolam pemijahan untuk dikawinkan.
E.
TEKNIK PEMIJAHAN LELE
Proses pemijahan atau
pembenihan pada ikan lele dapat dilakukan dngan 3 (tiga) teknik, yaitu :
1.
Teknik pemijahan secara intensif (induce breeding)
dengan menyuntikkan
hormon ovaprim / hipofisa pada induk betina
2. Teknik
pemijahan secara semi intensif
(induce spawning) pengurutan telur dan sperma
3. Teknik
pemijahan secara alami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar