Wilayah Sebaran
Ikan Arwana
Ikan Arwana tersebar dan endemik
di beberapa benua. Yaitu di Wilayah Amerika Selatan, Afrika, Asia Tenggara dan
Australia. Wilayah Asia tenggara termasuk salah satu pusat penyebaran ikan Arwana.
Sejak lama, varietas Arwana di Asia Tenggara dianggap sebagai satu spesies saja
(Scleropages formosus).
Studi morfologi
biometrik yang dikombinasikan dengan analisis genetik yang dilakukan
dalam kurun 10 tahun terakhir, memunculkan fakta baru, bahwa ikan
Arwana Asia tenggara ternyata terdiri dari beberapa spesies yang berbeda.
Arwana Asia Tenggara dalam
4 spesies berbeda, yaitu Arwana Hijau, Arwana Emas, Arwana Perak dan Arwana
Merah, seperti tampak pada Gambardi bawah ini.
Jenis-Jenis Arwana Asli Asia Tenggara. Dari atas ke bawah
berturut-turut: Arwana Hijau/Green Arwana (Scleropages formosus),
Arwana Perak/Silver Asian Arwana (Scleropages macrocephalus), Arwana
Emas/Red Tailed Golden-RTG/Indonesian Golden Arwana (Scleropages aureus),
Arwana Merah/ Super Red Arwana (Scleropages legendrei). Seluruh spesies
Arwana ini dapat ditemukan di Indonesia.
1. ARWANA HIJAU/GREEN AROWANA (Scleropages formosus)
Arwana hijau termasuk
spesies arwana yang memiliki daerah sebaran paling luas di Asia Tenggara. Jenis
ini dapat ditemukan di Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan
Indonesia. Arwana hijau mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang lebar dan agak
pendek.
Warna dasar sisik biasanya
krem terang yang diselingi warna hijau pada cincin sisik kedua. Kadang-kadang
sisik memeiliki warna dasar hijau gelap. Sirip punggung, anal dan ekor berwarna
abu-abu gelap bercampur hijau. Bagian lingkaran mata juga berwarna hijau.
Mulut dan penutup insang (operculum) juga lebih bulat dibandingkan spesies
arwana lainnya. Contoh spesies arwana hijau dapat dilihat pada Gambardi bawah
ini.
Arwana Hijau (Scleropages formosus).
Negeri jiran Malaysia juga memiliki Arwana
hijau varietas Nami (ikan sebelah atas) yang ditandai dengan adanya corak unik
pada bagian kepala.
Di Indonesia, Arwana hijau
dapat ditemukan di sungai-sungai besar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Secara
alami, Ikan Arwana tidak ditemukan di Pulau Jawa. Arwana hijau merupakan
spesies yang memiliki populasi paling melimpah dibandingkan dengan spesies
lainnya.
Negeri serumpun Malaysia
memiliki varian Arwana hijau yang di sebut Nami. Varian ini umumnya tersebar di
danau Muda dan danau Pedu di daerah Semenanjung Malaya. Adanya corak yang unik
(seperti pola garis-garis pada karang otak), membuat harga varian Nami lebih
mahal dari Arwana biasa.
Sebaran Arwana Hijau termasuk varian Nami dan Crossback Golden di Semenanjung
Malaya.
Harga Arwana Hijau
tergolong paling terjangkau, karena populasinya yang masih cukup banyak dan
warna sisiknya yang kurang menyolok. Meskipun demikian, jenis Arwana hijau
merupakan salah satu Arwana favorit yang banyak dipelihara hobiis, terutama
oleh para pemula atau yang masih dalam taraf belajar memelihara atau
menangkarkan arwana. Setelah khatam menguasai seluk beluk arwana hijau,
sebagian hobiis biasanya akan beralih mencoba memelihara jenis Arwana lain yang
lebih mahal.
2.
ARWANA PERAK / INDONESIAN SILVER AROWANA(Scleropages
macrocephalus)
Arwana Perak termasuk ikan
endemik pulau Kalimantan. Para hobiis dan penangkar Arwana mengenal spesies ini
dengan sebutan Red Banjar. Tubuh Arwana Perak umumnya memanjang dengan warna
hijau gelap pada bagian punggung. Sisik hampir seluruhnya berwarna perak
agak gelap dengan cincin sisik berwarna hijau zaitun yang samar.
Daerah hulu sungai besar
yang berair tenang dan jernih dengan derajat keasaman air (pH) lebih dari
6 merupakan habitat favorit bagi Arwana Perak. Kadang-kadang, Arwana Perak juga
ditemukan di sungai yang mengalir deras. Jenis ini juga termasuk tipe mouth
brooder yang melindungi telur dan juvenil-nya di dalam mulut. Telur Arwana
perak tergolong besar dibandingkan jenis Arwana lainnya.
Saat ini dikenal 3 varian
Arwana Perak berdasarkan warna sirip punggung, sirip anal dan sirip ekornya,
yaitu: varian Pino/Pinoh (Greytail
silver), Banjar Kuning (yellowtail
silver/Yellow Banjar)
dan Banjar Merah (Redtail silver/Red
Banjar).
Arwana Perak (Scleropages macrocephalus) atau Indonesian Silver Arwana.
Varian Banjar Kuning/Yellowtail Silver (atas), varian Pino/Pinoh (tengah) dan
varian Banjar Merah/Red Banjar (bawah).
Varian sirip hijau/abu-abu
memiliki daerah sebaran di Sungai Melawi dan Pinoh (anak Sungai Kapuas)
sehingga kadang-kadang varian ini disebut juga sebagai Arwana Pino.
Sedangkan 2 varian lainnya, yaitu sirip kuning dan sirip merah, diketahui hanya
memiliki sebaran yang terbatas di Sungai Barito Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan.
Harga Arwana Pino sedikit
lebih tinggi dibandingkan dengan Arwana hijau, varian yellowtail sedikit di
atas Arwana Pino. Sedangkan harga Banjar Red tergolong paling mahal di antara
semua varian Arwana Perak
Studi genetik menunjukkan
bahwa Arwana Perak memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan
Arwana hijau dibandingkan dengan jenis arwana lainnya.
3. ARWANA EMAS / RED TAIL GOLDEN AROWANA(Scleropages
aureus)
Arwana emas (Red Tail
Golden) hanya memiliki daerah sebaran yang terbatas di pulau Sumatera saja.
Jenis ini umumnya ditemukan di danau-danau/lahan basah gambut di sekitar sungai
besar seperti Sungai Siak di Pekan Baru, Riau dan Sungai Batang Hari di Taman
Nasional Berbak, Propinsi Jambi. Arwana emas ini dikenal juga dengan nama
Indonesian Golden Arwana. Daerah sebaran Arwana Emas dapat dilihat pada
Gambardi bawah ini.
Daerah sebaran Arwana Emas (Red Tail Golden-RTG).
Danau atau Sungai yang
berada di sekitar lahan gambut umumnya memiliki karakteristik air yang unik.
Air di daerah ini biasanya bersifat asam dengan pH < 6, warna
air pun lebih pekat (hitam) atau kemerah-merahan. Hal ini terjadi karena adanya
kandungan tanin terlarut yang tinggi dan berasal dari bagian tumbuhan yang
terendam atau mengalami pembusukan.
Arwana emas memiliki warna
dasar sisik coklat gelap atau kehitaman dengan cincin sisik berwarna emas.
Warna sisik di punggung atau sisik level 6 umumnya didominasi oleh warna hitam.
Sedangkan ekornya berwarna merah atau campuran merah coklat atau coklat terang.
Saat masih juvenil, warna emas pada sisik masih terlihat samar. Warna emas pada
sisik akan semakin terlihat seiring bertambahnya umur.
Arwana Emas (Red Tail
Golden-RTG) biasa dalam akuarium. Perhatikan sisik emasnya yang hanya
mencapai level 4.
Arwana emas dibedakan
menjadi beberapa varian berdasarkan tingkatan (level) sisik yang tertutup oleh
warna emas. Varian yang paling banyak adalah Red tail Golden biasa dengan warna
emas hanya mencapai level sisik ke 4 atau 5. Jika warna emas pada sisik
mencapai level 5 dengan sempurna, maka jenis ikan ini disebut Highback
Golden. Sedangkan jika warna emas pada sisik mencapai punggung atau
level 6, maka ikan seperti ini disebut Super Highback Golden.
Arwana emas (Scleropages aureus). Arwana emas (Red Tail Golden
– RTG) dibagi menjadi beberapa varietas, yaitu: Arwana emas biasa/Golden
(atas), Highback Golden (tengah) Super Highback Golden (bawah).
Varian arwana super
highback termasuk jarang ditemukan sehingga harga varian ini relatif mahal.
Warna yang lebih merah/cerah pada sirip juga lebih mahal dibandingkan dengan
ikan dengan warna yang lebih gelap. Jadi, makin cerah warna ikan, makin mahal
harganya.
Arwana emas dikenal sebagai
spesies Arwana yang paling agresif dan memiliki daya tahan hidup yang tinggi.
Populasi Arwana emas sudah jarang ditemukan di alam, sehingga oleh IUCN
dimasukkan dalam daftar merah spesies yang terancam punah (endangered).
Negeri jiran Malaysia juga
memiliki varian Arwana emas yang mirip dengan Red Tail Golden (RTG) dari
Sumatera. Varian Arwana Malaysia dikenal dengan nama Crossback Golden(CBG
atau X-BG). Disebut demikian, karena warna emas pada sisiknya dapat mencapai
level 6 atau mencapai sisik di bagian punggung. Beberapa varian Arwana
Crossback dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Arwana Emas Crossback Golden (CBG atau X-BG).
Arwana ini merupakan
varietas endemik Semenanjung Malaya dan termasuk salah satu varietas Arwana
yang paling indah. Ciri khas dari Arwana ini terletak pada sisik emasnya yang
merata hingga ke punggung (karena itu disebut crossback). Varian Blue Base
Crossback (atas) serta Crossback Golden (tengah dan bawah) merupakan varian
crossback kelas satu yang harganya sangat mahal.
Dibandingkan Red Tail dari
Sumatera, warna emas Arwana Crossbak jauh lebih terang dan menyolok. Warna
emasnya pun lebih penuh dan merata di setiap sisik. Oleh karena itu, harga
Arwana Crossback ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan Arwana Red
Tail. Harga varian crossback terbaik bahkan dapat mengalahkan harga Arwana
Super red. Bagi sebagian hobiis, Arwana crossback dianggap sebagai salah satu
varian arwana yang paling indah.
Arwana Crossback Golden
hanya diproduksi oleh penangkar di Malaysia dan Singapura. Untuk memperoleh
Arwana Crossback dengan kualitas terbaik tergolong sulit karena membutuhkan
induk berkualitas yang harganya mahal. Peluang munculnya ikan dengan pola sisik
yang sempurna pun tergolong kecil. Saat ini, para penangkar Arwana di Malaysia
mencoba menghasilkan varian arwanaCrossback dengan warna sisik seperti
emas 24 karat yang menyelubungi seluruh tubuh.
Dari sisi taksonomi, posisi
Arwana ini belum begitu jelas karena masih menyandang nama ilmiah yang lama, Scleropages
formosus. Menurut Poyaud et al. (2003), ciri-ciri Arwana Crossback
sangat mirip dengan Arwana Red Tail Golden. Namun belum dapat dipastikan,
apakah Arwana Crossback termasuk subspesies dari Red Tail Golden atau termasuk
spesies yang terpisah. Arwana Crossback hanya ditemukan terbatas di Semenanjung
Malaya terutama di negara bagian Pahang dan Bukit Merah.
4. ARWANA MERAH / SUPER RED AROWANA (Scleropages legendrei)
Arwana merah atau Super Red
Arwana termasuk satwa endemik Kalimantan Barat yang secara alami memiliki
daerah sebaran terbatas di hulu sungai Kapuas dan Danau Sentarum. Arwana ini
mudah dikenali dari warnanya yang merah cerah mulai dari mulut, penutup
insang hingga ekor seperti tampak pada Gambar dibawah ini.
Arwana Merah
Lahan basah atau daerah
tergenang di sekitar danau Sentarum umumnya tergolong asam dengan pH < 6.
Airnya berwarna sedikit gelap atau kemerahan, disebabkan oleh kandungan tanin
tinggi yang berasal dari gambut serta sisa tumbuhan yang membusuk.
Warna merah yang menyolok
pada Arwana ini diduga sebagai adaptasi terhadap kondisi perairan yang unik
tersebut. Dalam lingkungan seperti ini, warna merah lebih memudahkan bagi warna
untuk menyamarkan diri saat berburu mangsa. Salah satu fakta yang menarik
adalah adanya kemiripan habitat antara Arwana Merah dengan Arwana emas asal
Sumatera. Kedua jenis Arwana endemik Indonesia ini sama-sama hidup di perairan
yang cenderung asam dan berair gelap.
Daerah Sebaran Arwana Merah dan Arwana Perak endemik Indonesia
Danau Sentarum dikenal
sebagai salah satu daerah lahan basah (wetlands) terbesar di Asia
Tenggara. Danau ini menjadi salah satu lokasi transit bagi burung
yang bermigrasi dari belahan bumi utara untuk menghindari musim dingin.
Arwana Merah memiliki
banyak varian berdasarkan bentuk tubuh dan warna sisiknya. Proses seleksi,
budidaya termasuk kawin silang antar spesies memungkinkan munculnya varian
baru.
Dari bentuk kepalanya,
hobiis mengenal 3 tipe kepala Arwana, yaitu: normal, sendok dan king.
Tipe normal dimiliki kebanyakan arwana, tipe sendok dicirkan dengan
bentuk kepala yang panjang dan berlekuk ke bawah. Sedangkan tipe King
ditandai dengan ukuran kepala yang kecil dengan lekuk ekstrim. Ciri lain adalah
adanya tonjolan (bungkuk/bongkok/humpback) dekat kepala yang sepintas
mirip bentuk mahkota di atas kepala seorang Raja . Oleh karena itu, hobiis
menyebut tipe ini sebagai Arwana King
Bentuk Kepala Ikan Arwana.
Normal (kiri), Sendok (tengah) dan King (kanan).
Arwana King memiliki tubuh
yang lebih pendek dibandingkan dengan Arwana biasa. Bentuk yang unik ini
mungkin terjadi akibat mutasi/kelainan genetik. Populasi Arwana King di
penangkaran tergolong jarang sehingga harga ikan jenis ini sangat tinggi di
pasaran. Varian King ditemukan pada semua spesies Arwana termasuk Arwana Merah.
Arwana King. Perhatikan lengkung kepalanya yang ekstrim dan tubuhnya yang
pendek. Arwana unik ini termasuk jarang sehingga harganya sangat tinggi di
pasaran.
Selain bentuk kepala,
Arwana juga memiliki berbagai macam model sisik yang unik. Ada yang memiliki 3
warna dalam satu sisik, ada yang memiliki pola cincin yang tebal atau hanya
memiliki warna dasar saja.
Variasi warna sisik ikan Arwana. 1. Sisik dengan warna dasar biru (blue
base) dan cincin merah. 2. Sisik dengan pola warna cincin yang tebal. 3.
Sisik dengan pola cincin yang tipis.
Gambar di atas menunjukkan
sebagian dari variasi warna sisik Arwana Merah. Tingkat kecerahan dan pola
warna sisik sangat menentukan harga jual Arwana. Ikan dengan warna dasar
sisik biru dan cincin merah memiliki harga jual yang lebih mahal
dibandingkan warna lainnya. Demikian pula pola cincin sisik yang tipis dan
berwarna terang akan memiliki harga jual lebih mahal dibandingkan pola cincin
sisik yang tebal.
Berdasarkan kualitas
warnanya, hobiis mengenal beberapa tipe kelas untuk Arwana. Varian Super Red,
Chili Red, dan Blue Base Super Red yang warnanya sangat cerah masuk dalam Grade
1. Jenis Arwana dengan warna merah kurang cerah seperti Yellow Red dan Orange
Red masuk dalam Grade 1.5. Sedangkan seluruh Arwana diluar Super Red,
Crossback dan RTG seperti Arwana Hijau, Pino, Red Banjar dan Yellow Banjar
dikategorikan sebagai Arwana Grade 2. Posisi Crossback, RTG dan Hybrid Arwana
masih belum jelas. Bisa Grade 1 atau 1.5 tergantung kualitas ikannya.
Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Super Red (tengah) dan Super Red
muda (bawah). Varian in termasuk Grade 1 yang harganya mahal.
Varian Arwana Merah. Chili Red (atas), Violet Fusion Super Red (tengah) dan
Blue Base Super Red (bawah). Varian ini termasuk Grade 1 kualitas premium yang
harganya sangat mahal.
Tidak semua Arwana Merah
memiliki warna sisik yang menyolok seperti Super Red. Varian Yellow Red
misalnya, hanya memiliki warna merah pada siripnya. Demikian pula varian Orange
Red, hanya memiliki semburat merah pada ujung ekornya saja. Meskipun bukan
varian kelas satu, harga Arwana ini tetaplah mahal untuk ukuran orang
kabanyakan.
Varian super Red. Yellow Red (atas), Dark Chili Red (tengah) dan Orange Red
(bawah).
ARWANA HIBRIDA
Untuk meningkatkan kualitas warna dan menciptakan
varian baru, para penangkar Arwana melakukan kawin silang terhadap 2 spesies
Arwana berbeda. Warna Arwana Hibrida hasil kawin silang ini sangat unik dan
eksotis yang didominasi oleh warna coklat gelap keemasan.
Arwana yang sering disilangkan adalah jenis Crossback
(endemik Malaysia) dengan Red Tail Golden (endemik Indonesia). Keduanya
memiliki keunggulan yang berbeda. Jenis Crossbak memiliki kelebihan pada warna
sisik emasnya yang lebih terang dan merata hingga punggung. Sedangkan RTG
memiliki keunggulan pada postur tubuhnya yang lebih besar dan daya tahan
tubuhnya yang tinggi.
Persilangan antara Crossback atau RTG dengan Super Red
biasanya menghasilkan Arwana dengan sisik yang lebih cerah dibandingkan RTG x
Crossback. Beberapa contoh Arwana hibrida dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah
ini.
Varian hibrida Crossback Splendour
berasal dari hasil kawin silang antara Crossback dengan Super Red Grade 1. Jika
Crossback disilangkan dengan Red Tail Golden hasilnya adalah Premium
RTG. Varian Premium RTG yang disilangkan dengan Crossback menghasilkan Supreme
RTG.
Arwana Hibrida. Crossback Splendour adalah hasil persilangan antara
Crossback Golden x Grade 1 Super Red (atas dan tengah atas) .
Supreme RTG (Crossback Golden x Premium RTG) (tengah). RTG Splendour (Crossback
Splendour x RTG) (bawah). Sumber: http://www.otf.com.sg/species.htm.
Arwana hibrida memiliki
warna yang unik dan jumlah yang terbatas. Hibrida ini juga berasal dari induk yang
diseleksi khusus. Oleh karena itu harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan
RTG biasa. Bahkan harga Arwana hibrida ini rata-rata sama dengan harga
Crossback, yaitu dikisaran 12-20 juta rupiah.
5. ARWANA PAPUA / JARDINI /NORTHERN SPOTTED BARRAMUNDI(Scleropages jardinii)
Selain Sumatera dan
Kalimantan, ikan Arwana juga dapat ditemukan di Papua. Karakteristik Arwana
Papua sedikit berbeda dengan Arwana Asia. Sebagai contoh, jumlah baris sisik
Arwana Papua lebih banyak yaitu: sekitar 7-8 baris. Ukuran sisik juga lebih
kecil dari Arwana Asia. Corak warna Arwana Papua lebih kusam, dengan pola
cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah.
Jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat, sisik Arwana Papua akan
berkilauan sangat indah seperti mutiara. Oleh karena itu, Arwana Papua sering
juga disebut sebagai Arwana Mutiara atau Pearl Arwana.
Arwana Papua memiliki 2
varian yaitu: Red Pearl (mutiara merah) dan Green Pearl
(mutiara hijau). Arwana Red Pearl mudah dikenali dari adanya beberapa corak
seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup
insangnya. Tepi sisiknya yang berbentuk seperti bulan sabit pun berwarna merah
muda. Sedangkan Green Pearl berwarna lebih polos, sisik berbintik kehijauan
dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan di
sirip punggung dan sirip anal.
Arwana Papua dapat
mencapai ukuran panjang 90 cm dengan berat sekitar 20 kg. Arwana ini juga
bersifat sangat agresif sehingga tidak dianjurkan untuk digabung dengan jenis
arwana lainnya dalam satu akuarium. Arwana Papua banyak ditemukan di Sungai dan
danau sekitar Merauke. Arwana ini juga ditemukan di Australia utara dan
Queensland.
Arwana Papua dan Australia. Varian Green Pearl (atas), Red Pearl (tengah)
dan Saratoga/Southern Spotted Barramundi (bawah).
6. ARWANA AUSTRALIA / SILVER SARATOGA /SOUTHTERN SPOTTED BARRAMUNDI(Scleropages leichardti)
Arwana Australia memiliki
ciri yang hampir sama dengan Arwana Papua. Sisik berwarna kecoklatan dengan
cincin kedua berwarna hijau. Tepi sisik berwarna jingga. Warna ekor hijau gelap
dengan semburat jingga di pangkal ekor. Meskipun dapat mencapai panjang 90 cm,
berat Arwana Australia ini hanya mencapai 4 kg saja. Dengan demikian Arwana
Australia termasuk jenis Arwana yang paling ramping. Arwana ini memiliki daerah
sebaran terbatas di Australia saja dan cukup populer sebagai ikan hias
akuarium. Makanannya terdiri dari udang air tawar dan serangga. Arwana
Australia juga bersifat Mouth brooder, yang dilakukan oleh induk
betina.
Kedua jenis Arwana ini
tidak masuk dalam daftar merah satwa yang terancam punah oleh IUCN sehingga
dapat dipastikan bahwa kedua spesies ini masih memiliki populasi yang banyak.
Spotted Saratoga/Spotted Barramundi
Silver Saratoga
Warna yang dimiliki kedua
varietas arwana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah hitam kecoklat-coklatan
dengan bintik-bintik kunign ke emasan bahkan ada yang berbintik merah pada
bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip
& ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari
australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga
terkadang disebut arwana Irian oleh para hobbies.
Jardini arwana sebenarnya
ada dua jenis warna, yaitu warna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang
memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang memiliki
dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.
7. ARWANA AFRIKA / AFRICAN ARWANA(Heterotis niloticus)
Arwana Afrika merupakan
spesies Arwana yang unik. Bentuk tubuhnya lebih mirip Araipama dibandingkan
dengan Arwana pada umumnya. Keunikan lainnya adalah makanannya yang hanya
berupa plankton. Jenis ini tersebar hampir di semua danau dan sungai besar
Afrika.
Bentuk tubuh Arwana Afrika
tergolong memanjang dengan ukuran pajang hingga 100 cm dan berat 10 kg. Warna
sisik didominasi abu-abu, coklat atu perak. Kepala dan sirip ekor cenderung
membulat. Mulut simetris tanpa dilengkapi sungut pada rahang bawah.
Arwana coklat bernapas
dengan mengambil oksigen langsung dari udara melalui permukaan air. Jenis ini
juga tahan terhadap musim kemarau yang panjang.
8. ARWANA PERAK / SILVER ARWANA(Osteoglossum bicirrhosum)
Arwana perak adalah jenis
Arwana yang paling populer dari Amerika selatan. Daerah sebaran meliputi Sungai
Rupununi, Oyapock, Amazon dan sungai di Guyana. Tubuh Arwana perak umumnya
pipih memanjang dengan sisik besar berwarna perak dan sirip punggung, sirip
anal dan ekor tampak menyatu di sepanjang sisi tubuh. Bentuk tubuh Arwana ini
sepintas mirip dengan ikan layur (Trichiurus savala). Panjang tubuh
dapat mencapai 90 m.
Arwana ini merupakan satwa
asli sungai Amazon yang terspesialisasi hidup di daerah permukaan. Arwana perak
termasuk predator yang sangat mahir melompat keluar dari permukaan air untuk
berburu mangsa. Mangsa utamanya terdiri dari udang, serangga, ikan hingga
kelelawar, burung dan ular. Arwana Perak juga termasuk ikan yang agresif
terhadap Arwana Perak lainnya sehingga tidak boleh disatukan dalam sebuah akuarium.
Arwana dari Afrika dan Brazil. Juvenil Arwana Afrika (atas), Arwana Hitam
(tengah) dan Arwana Perak (bawah).
Status konservasi Arwana
Perak belum jelas. Hingga tahun 2004, CITES dan IUCN belum memasukkan jenis
Arwana ini sebagai spesies yang terancam punah. Namun laporan beberapa tahun
terakhir menunjukkan adanya penurunan populasi satwa ini di habitat aslinya
akibat penagkapan yang berlebihan. Di Brazil, Arwana Perak dewasa di tangkap
untuk di makan. Sedangkan di Kolumbia, juvenil Arwana Perak ditangkap untuk di
jual sebagai ikan hias.
9. ARWANA HITAM / BLACK ARWANA(Osteoglossum
ferreirai)
Arwana hitam mempunyai
bentuk tubuh yang hampir sama dengan Arwana Perak. Saat fase juvenil, tubuh
arwana hitam didominasi oleh warna gelap ditambah corak kuning yang memanjang
dari kepala hingga ekor. Saat panjang tubuh mencapai 15 cm, warna
berangsur-angsur berubah menjadi abu abu perak hingga kebiruan dengan garis
merah dan kuning di sepanjang sirip dan ekor. Fenomena perubahan warna ini tidak
ditemukan pada Arwana Perak.
Mangsa utama Arwana hitam
meliputi udang, serangga, ikan, kelelawar, burung dan ular. Seekor bayi monyet
juga pernah ditemukan dalam perut seekor Arwana hitam yang tertangkap jaring.
Kemungkinan bayi monyet ini terjatuh ke dalam sungai saat terlepas dari
induknya.
Daerah sebaran Arwana hitam
meliputi Sungai Negro di Brazil dan Kolumbia serta daerah hulu sungai Essequibo
di negara Guyana.
10. ARAPAIMA / PIRARUCU / PAICHE(Arapaima gigas)
Arapaima dikenal sebagai
salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. Panjang dapat mencapai 3 meter
dengan bobot hingga 200 kg. Ikan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dengan
sisik seperti belah ketupat. Warna sisik umumnya abu-abu kehitaman dengan tepi
sisik berwarna jingga cerah.
Araipama termasuk predator
yang terspesialisasi untuk menunggu mangsa di permukaan air. Mangsa utama
terdiri dari udang-udangan dan ikan kecil lainnya. Ikan ini dilengkapi dengan
organ labirin yang memungkinkannya untuk hidup di perairan yang dangkal
saat musim kemarau dengan suplai oksigen minim. Araipama bernapas dengan
mengambil udara dari permukaan air (air breather) dan memiliki kemampuan
yang baik untuk meloncat dari permukaan air ke udara saat berburu atau
menghindari bahaya.
Arapaima yang tertangkap di Brazil
Saat ini populasi Araipama
di Sungai Amazon Brazil semakin menurun akibat kegiatan penangkapan yang
berlebihan. Araipama di tangkap hidup-hidup dengan menggunakan jaring untuk di
ekspor ke luar negeri sebagai ikan hias. Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi,
penangkapan dilakukan dengan menggunakan tombak atau tembak ikan.
Sisik Arapaima
Saat ini, penangkapan
Arapaima untuk kebutuhan komersial telah dilarang oleh pemerintah Brazil.
Penangkapan Araipama untuk olahraga dan hobby seperti Gambar 25 di atas, masih
diizinkan dengan syarat harus melepaskan kembali ikan yang berhasil ditangkap.
Hanya penduduk asli pedalaman yang diizinkan menangkap Araipama untuk di
konsumsi, itupun dengan alat tradisional.
Di Indonesia, Araipama dapat
dilihat di akuarium raksasa Sea World Indonesia di kawasan Ancol Jakarta.
Kegiatan memancing Araipama untuk wisata/hobby telah tersedia di beberapa danau
di Malaysia dan Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar