Ikan Nila merupakan jenis ikan yang sudah sangat terkenal
di kalangan masyarakat. Rasa daging ikan yang enak membuat banyak orang
menyukainya. Bagi para petani memelihara ikan nila banyak dipilih karenamudah dalam membudidayakan dan mudah dalam pemasarannya. Selain itu
minat pasar untuk ikan nila masih
sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran bibit sampai ikan nila yang di
kategorikan sebagai ikan konsumsi. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila
memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat dipasarkan
melalui pasar dalam negeri danpasar luar negeri.Pasar dalam negeri biasanya dari jenis ikan nila lokal
yang bisa disuplai ke berbgai kolam pemancingan, rumah makan, dan pedagang
ikan. Sementara untuk pangsa ekspor biasanya dipilih ikan nila merah dan ikan
nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan
nila biasa. Tak heran bila banyak petani memilih Budidaya Ikan Nila sebagai
lahan usahanya.
Seiring dengan banyaknya budidaya pembesaran
ikan nila, maka pasokan benih ikan nila juga harus bisa memenuhi permintaan
pasarnya. Pembenihan ikan nila merupakan usaha budidaya yang
sangat produktif. Meskipun jumlah telurnya relatif sedikit, namun frekuensi
pemijahan ikan nila cukup sering. Ikan ini bisa dikawinkan setiap
bulan, sampai usia produktifnya habis.
Ikan nila mudah
memijah secara alami. Bahkan ikan ini gampang sekali memijah secara liar di
kolam-kolam budidaya. Tidak seperti ikan mas atau ikan lele yang memerlukan
banyak rekayasa. Pengaturan hanya diperlukan untuk mengelola agar pemijahan
berlangsung terkendali.
PERSIAPAN KOLAM
Terdapat empat
tipe kolam yang dibutuhkan untuk pembenihan ikan nila, diantaranya:
1.
Kolam pemeliharaan indukan.
Kolam ini digunakan untuk memelihara indukan jantan
dan betina. Ikan jantan dan betina harus ditempatkan di kolam yang berbeda.
Sehingga dibutuhkan setidaknya dua kolam pemeliharaan induk. Kolam tidak
perlu terlalu luas, hanya saja harus cukup dalam untuk ikan dewasa, sekitar
100-140 cm.
Gambar 1. Kolam Pemeliharaan
Induk
2.
Kolam pemijahan.
Kolam pemijahan digunakan untuk mengawinkan induk
jantan dan betina. Jenis kontruksi kolam pemijahan ikan nila sebaiknya
berlantai dasar tanah. Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan-kubangan
atau kemalir.
Gambar 2. Kolam Pemijahan
3.
Kolam pemeliharaan larva.
Kolam ini diperlukan untuk memelihara larva ikan yang
baru menetas. Tipe kolam yang digunakan bisa bak semen, kolam tanah atau
hapa. Hapa merupakan jaring yang halus seperti kelambu yang dibuat mengapung di
atas kolam. Persis seperti jaring apung di danau, namun ukurannya kecil. Hapa
bisa diletakan di kolam pemijahan.
Gambar 3. Kolam Pemeliharaan Larva
4.
Kolam pendederan benih.
Kolam ini diperlukan untuk membesarkan benih ikan
sampai ukuran 10-12 cm. Atau, sampai ikan nila kuat untuk dibesarkan di kolam
budidaya pembesaran.
PEMILIHAN INDUK IKAN NILA
Calon indukan untuk pembenihan
ikan nila hendaknya menggunakan galur murni yang secara genetis memiliki sifat-sifat
unggul. Dewasa ini indukan nila yang beredar di masyarakat banyak yang sudah
mengalami penurunan kualitas. Untuk mendapatkan indukan yang unggul, sebaiknya
cari di tempat-tempat terpercaya seperti Balai Besar Perbenihan Ikan Air Tawar
(BBPIAT).
Ciri-ciri calon
indukan nila yang baik adalah sebagai berikut:
§
Merupakan galur murni dan berasal dari keturunan yang
berbeda.
§
Kondisinya sehat dan bentuk badannya normal (tidak
cacat).
§
Sisik besar, susunannya rapi.
§
Bagian kepala relatif kecil dibandingkan badannya.
§
Badan tebal dan warnanya mengkilap.
§
Gerakannya lincah, responsif terhadap pemberian pakan.
Ikan nila betina
memasuki matang gonad setelah berumur 5-6 bulan. Induk betina yang akan
dipijahkan setidaknya telah mencapai bobot 200-250 gram dan untuk induk jantan
250-300 gram.Satu induk betina seberat 200-250 gram mengandung telur 500-1000
butir.
Ciri-ciri nila jantan
:
1.
Dagu berwarna kemerahan atau kehitaman
2.
Sirip dada berwarna coklat
3.
Perut pipih berwarna kehitaman, jika diurut akan
keluar cairan putih
4.
Alat kelamin berbentuk tonjolan yang berada di dekat
anus
Ciri-ciri ikan nila
betina :
1.
Dagu berwarna putih
2.
Sirip dada berwarna kehitaman
3.
Perut berwarna putih dan mengembang, jika ditekan
mengeluarkan telur
4.
Alat kelamin berbentuk bulat di dekat anus
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar dibawah ini
PEMELIHARAAN INDUK
Induk
jantan dan betina yang disiapkan untuk pembenihan ikan nila harus dipelihara di
kolam terpisah. Induk betina disatukan dengan betina danterpisah dengan induk
jantan lainnya. Padat tebar untuk kolam pemeliharaan induk sekitar 3-5
ekor/m2.
Pemberian
pakan untuk calon indukan sebaiknya memiliki kadar protein tinggi, lebih dari
35%. Kandungan protein yang tinggi tersebut untuk memaksimalkan kematangan
gonad. Jumlah pakan yang diperlukan untuk pemeliharaan indukan sebanyak 3%
dari bobot ikan per hari.
PEMIJAHAN IKAN NILA
Dasar
kolam pemijahan ikan nila sebaiknya dibuat miring sekitar 2-5%. Kemudian buat
kemalir atau kubangan di dasar kolam tersebut sedalam 20-30 cm sebagai
lokasi-lokasi ikan memijah.
Pemijahan
ikan nila dilakukan secara massal. Indukan jantan dan betina ditebarkan
ke kolam pemijahan secara bersama-sama. Padat tebar kolam pemijahan
sebanyak 1 ekor/m2, dengan perbandingan jantan dan betina 1:3.
Pemijahan
ikan nila biasanya akan berlangsung pada hari ke-7 sejak indukan
ditebar.Pemijahan berlangsung di dasar kolam, biasanya dalam kubangan atau cekungan.
Apabila terjadi kecocokan, telur yang dikeluarkan induk betina akan dibuahi
oleh ikan jantan. Kemudian telur tersebut dierami dalam mulut induk betina.
Selama
proses pengeraman telur, induk ikan betina biasanya berpuasa. Maka,
sebaiknya pemberian pakan dikurangi hingga tinggal setenganya. Hal ini penting
untuk menekan ongkos produksi dan mencegah penumpukan sisa pakan di dasar
kolam.
Proses
pengeraman biasanya berlangsung sekitar satu minggu. Telur akan mentas menjadi
larva ikan. Bila induk betina merasa kolam ditumbuhi pakan alami ikan,
ia akan mengeluarkan larva dari mulutnya secara serempak. Oleh karena itu,
dalam selama proses persiapan kolam penting untuk memupuk dasar kolam agar
pakan alami ikan tumbuh.
Larva ikan yang baru
menetas akan berenang ke pinggir kolam. Segera ambil dengan saringan halus dan
pindahkan ke tempat pemeliharaan larva.
PEMELIHARAAN LARVA
Larva
ikan nila yang telah menetas, sebaiknya dibesarkan di tempat khusus. Pemindahan
dilakukan setelah larva berumur 5-7 hari.
Kolam pemeliharaan
larva bisa berupa kolam tembok, akuarium, kontainer plastik atau hapa. Padat
tebar untuk pemeliharaan larva 50-200 ekor/m2, tergantung jenis kolamnya.
Berikan
pakan berprotein tinggi berbentuk tepung halus berukuran 0,2-0,5 mm. Frekuensi
pemberian pakan 4-5 kali sehari, setiap kalinya sebanyak 1 sendok teh pakan
berbentuk tepung.Alternatif lain, pakan larva ikan nila bisa dibuat dengan cara
merebus satu butir telor ayam. Kemudian ambil kuning telurnya, lalu lumat dan
campur dengan 1/2 liter air. Masukkan dalam botol semprotan dan berikan pada
ikan sebanyak 100 ml, setiap kali pemberian.
Lama
pendederan larva berkisar 3-4 minggu, atau sampai larva ikan berukuran 2-3 cm.
Larva yang telah mencapai ukuran tersebut harus segera dipindah ke kolam pendederan
selanjutnya. Karena daya tampung kolam larva sudah tidak layak lagi untuk
ukuran ikan sebesar itu.
Pada
tahap pendederan larva, pembenihan ikan nila bisa dibuat agar menghasilkan
benih ikan yang kelaminnya jantan semua. Para pembudidaya pembesaran lebih
memilih benih nila jantan untuk dibesarkan, atau budidaya nila secara monosex. Karena pertumbuhan ikan jantan lebih cepat
daripada ikan betina.
Tips untuk membuat benih ikan jantan semua adalah
dengan memberikan hormon 17 alpha methyltestosteron pada
tahap pendederan larva. Campurkan hormon tersebut pada pakan ikan. Berikan pada
larva hingga ikan berumur 17 hari. Cara ini akan menghasilkan benih ikan jantan
lebih dari 95%. Namun cara ini sudah tidak boleh dilakukan karena dikhawatirkan bisa memberikan efek kurang baik untuk manusia.
PENDEDERAN BENIH
Setelah
larva dibesarkan hingga ukuran 2-3 cm, selanjutnya lakukan pendederan untuk
mendapatkan benih ikan yang siap dibudidayakan di tempat pembesaran. Pendederan
hendaknya menggunakan kolam yang lebih luas.
Padat
tebar untuk pendederan benih 30-50 ekor/m2. Lama pemeliharaan benih ikan nila
pada tahap ini sekitar 1-1,5 bulan. Atau, kira-kira sampai ukuran benih 10-12
cm.
Pakan
untuk pendederan menggunakan pelet dengan kadar protein 20-30%. Jumlah pakan
yang diperlukan 3% dari bobot tubuh ikan. Frekuensi pemberiannya 2-3 kali
sehari.Namun tidak menutup kemungkinan ukuran benih yang dikehendaki pasar
lebih besar dari itu. Apabila demikian, lakukan tahap pendederan tahap ke-2
hingga ukuran benih sesuai dengan permintaan pasar.
Selanjutnya,
hasil pembenihan ikan nila siap untuk dibesarkan di kolam budidaya pembesaran
ikan nila. .
PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN
Hal
lain yang harus diperhatikan dalam pembenihan ikan nila adalah pengendalian
hama dan penyakit. Dalam hal ini upaya pencegahan lebih lebih diutamakan
daripada pengobatan. Karena pengobatan ikan yang telah sakit cukup menyita
sumber daya.
Untuk
mencegah timbulnya penyakit langkah mudah yang bisa ditempuh adalah dengan
selalu menjaga kualitas air dengan cara melakukan sirkulasi air sepanjang hari
melalui saluran inlet dan oulet.
Bila
sudah terlanjur terserang penyakit maka dilakukan pengobatan dengan menggunakan
obat-obat yang sudah direkomendasikan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia. Tidak semua obat atau antibiotik di pasaran yang sudah
melalui rekomendasi oleh Kementrian, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam
pemilihan antibiotik yang akan digunakan.
PANEN BENIH IKAN NILA
Sebelum
dilakukan pemanenan terlebih dahulu dilakukan pemberokan atau ikan dipuasakan
dahulu selama satu hari. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore
hari saat temperatur tidak terlalu panas.
Pemanenan
benih dilakukan dengan menguras habis air di kolam pendederan. Benih ikan nila
akan berkumpul mengikuti air pada kemalir dii tengah kolam menuju ke bagian
outlet/ pengeluaran. Giring ikan secara hati-hati dan pasang jaring di ujung
kemalir. Pengambilan benih dilakukan dengan jaring halus dan hati-hati agar
ikan tidak banyak yang terluka.
TRANSPORT BENIH
Pengemasan atau
pengangkutan benih yang akan dijual bisa menggunakan wadah tertutup atau
terbuka. Untuk pengiriman jarak dekat wadah terbuka masih memungkinkan.Namun
bila pengiriman membutuhkan waktu yang lama dan jaraknya jauh, dianjurkan
menggunakan wadah tertutup. Pengiriman dengan wadah tertutup memerlukan aerasi
untuk memperkaya kandungan oksigen air. Wadah diisi air sampai 1/3-nya saja, sisanya
adalah oksigen.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
1.
Budidaya Ikan Nila. Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Magelang. 2008
AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda